Senin, 29 September 2014

Pendidikan Formal dan Informal

Ingatkah kamu jalan yang dilalui Beni, Ayah, dan Ibu dalam perjalanan dari rumah menuju luar kota saat akan mengunjungi Nenek? Dalam perjalanan itu, mereka melewati SMA N 1. Kata Ayah, sekolah itu sudah lama berdiri. Bahkan, dulu Ayah pun bersekolah di SMA itu.

Tahukah kamu bahwa bentuk pendidikan SMA termasuk dalam pendidikan formal? Selain bentuk pendidikan formal, ada pula bentuk pendidikan nonformal dan informal. Apakah itu?
  • Pendidikan formal merupakan pendidikan di sekolah yang di peroleh secara teratur, sistematis, bertingkat, dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas. Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah yang lahir dan berkembang secara efektif dan efisien dari dan oleh serta untuk masyarakat, merupakan perangkat yang berkewajiban memberikan pelayanan kepada generasi muda dalam mendidik warga negara. 
Satuan pendidikan penyelenggara Pendidikan Formal antara lain : Taman Kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), Perguruan tinggi : Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut, dan Universitas
  • Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.
Satuan pendidikan penyelenggara : Taman kanak kanak (TK), Taman Pendidikan Al-Qur'an, Kelompok bermain (KB), Taman penitipan anak (TPA), Lembaga kursus, Sanggar, Lembaga pelatihan, Kelompok belajar, Pusat kegiatan belajar masyarakat,dan Majelis taklim
  • Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.
Contoh pendidikan informal dalam keluarga : Agama, Budi pekerti, Etika, Sopan santun, Moral, dan Sosialisasi.

Seperti saat di rumah, saat di sekolah pun kita harus menjaga persatuan dan kesatuan. Apa akibat jika warga sekolah tidak menerapkan persatuan dan kesatuan?

Akibat-akibat tidak adanya persatuan dan kesatuan di sekolah:
  • Tawuran antar pelajar satu sekolah, tawuran pelajar antar sekolah,
  • Perkelahian antar teman sekelas.
  • Saling ejek dan saling hina.
Selanjutnya, apa yang akan kamu lakukan untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan di sekolah? 
Yang akan aku lakukan untuk meningkatkan penerapan persatuan dan kesatuan di sekolah:
  • Menjauhkan diri dari perselisihan.
  • Menjalin komunikasi pelajar antarsekolah atau daerah.
  • Saling menghormati dalam bergaul tanpa membeda-bedakan.
  • Mengembangkan sikap kerjasama dan tenggang rasa.
Mari melihat lagi denah jalan yang dilalui Beni.
1. Adakah lintasan lain yang dapat dilalui oleh Beni untuk menuju ke luar kota?
   Coba beri tanda panah dalam denah di atas.
Jalan kesehatan-Jalan Pahlawan-Jalan Bahagia-Bundaran-Keluar kota atau Jalan Kesehatan-Jalan Pahlawan-Rumah Sakit-Jalan Pemuda-Bundaran-Ke luar Kota
2. Menurutmu, lintasan mana yang lebih pendek jaraknya?
Jalan Kesehatan-Jalan Pahlawan-Rumah Sakit-Jalan Pemuda-Bundaran-Ke luar Kota
Beni melihat kegiatan perdagangan di kotanya ramai. Beni juga mengetahui di toko elektronik Cahaya ada barang-barang yang diimpor dari luar negeri, misalnya telepon genggam merek-merek terkenal. Itulah salah satu manfaat perdagangan internasional, yaitu kita dapat menggunakan barang-barang yang dihasilkan dari negara lain. Sebaliknya, warga negara lain juga dapat menggunakan barang-barang yang kita ekspor ke negara mereka.

Tahukah kamu, perdagangan internasional juga bermanfaat dalam bidang sosial? Misalnya, ketika harga bahan pangan dunia sangat tinggi, negara-negara penghasil beras berupaya untuk dapat mengekspor. Di samping memperoleh keuntungan, ekspor tersebut juga berfungsi secara sosial.

Manfaat dan pentingnya perdagangan internasional bagi Indonesia dalam bidang sosial:
Perdagangan internasional juga memiliki fungsi sosial. Misalnya, ketika harga bahan pangan dunia sangat tinggi. Negara-negara penghasil beras berupaya untuk dapat mengekspornya. Di samping memperoleh keuntungan, ekspor di sini juga berfungsi secara sosial. Jika krisis pangan dunia terjadi, maka bisa berakibat pada krisis ekonomi. Akibat berantainya akan melanda ke semua negara. Pada era globalisasi ini banyak muncul perusahaan multi nasional. Perusahaan sepertiini sahamnya dimiliki oleh beberapa orang dari beberapa negara. Misalnya, saham telkomsel dimiliki oleh beberapa orang dari Indonesia dan Singapura. Perusahaan multi nasional sepertiini dapat mempererat hubungan sosial antar bangsa. Di dalamnya banyak orang dari berbagainegara saling bekerja sama. Maka terjadilah persabatan di antara mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar