Sabtu, 06 September 2014

Gotong Royong

Pada hari Senin pagi yang sibuk, mendadak warga desa tempat tinggal Dayu dikejutkan oleh sebuah peristiwa. Air berhenti mengalir! Ternyata, telah terjadi kebocoran pipa air bersih. Kebocoran itu menyebabkan saluran air terpaksa ditutup dari pusat Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Betapa gaduhnya pagi itu! Air telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, seperti untuk membersihkan diri setelah buang air, mencuci tangan, memasak, dan kebutuhan lainnya. Air merupakan kebutuhan pokok semua orang. Ketersediaan air bersih untuk kebutuhan Mandi Cuci Kakus (MCK) telah menjadi perhatian warga di desa tempat Dayu tinggal.

Pada hari itu, warga berkumpul untuk membahas rencana pembangunan saluran air yang dapat digunakan untuk kebutuhan MCK. Rapat tersebut dipimpin oleh Kepala Desa dan diikuti oleh sebagian besar penduduk desa. Dalam rapat tersebut, semua peserta berkesempatan menyumbangkan ide dan saran. Hasil kesepakatan dari rapat tersebut adalah semua penduduk desa akan saling membantu dan bergotong-royong membangun saluran air. Saluran itu akan mengalirkan air bersih dari mata air di pegunungan dekat desa mereka ke tempat MCK umum. Warga dapat menggunakan air bersih tersebut untuk kebutuhan sehari-hari mereka.

Pada hari yang telah ditentukan semua desa bekerja sama membuat saluran air. Para bapak membawa alat seperti cangkul, garpu dan alat lainya yang dapat digunakan untuk membuat saluran air.Para ibu membantu dengan cara menyiapkan makanan dan minuman. Mereka semua bekerja dengan semangat demi terciptanya sebuat saluran air yang sangat mereka butuhkan.

Gotong Royong

Gotong-royong adalah salah satu contoh pola perilaku yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Pola ini tidak hanya ditemukan di dalam kehidupan masyarakat pedesaan, namun juga di beberapa daerah perkotaan. Pola perilaku adalah perilaku yang sudah tersusun atau terpola karena perilaku tersebut dilakukan berulang kali. Banyak pola perilaku masyarakat Indonesia yang memberikan sumbangsih positif bagi masyarakat dan lingkungannya, seperti gotong-royong, saling berbagi dengan tetangga, bermusyawarah, dan masih banyak lagi.

Contoh-contoh pola perilaku di kehidupan masyarakat
  • Gotong royong berasal dari kata dalam Bahasa Jawa. Kata gotong dapat dipadankan dengan kata pikul atau angkat. Kata royong dapat dipadankan dengan  bersama-sama. Jadi kata gotong royong secara sederhana berarti mengangkat sesuatu secara bersama-sama atau juga diartikan sebagai mengerjakan sesuatu secara bersamasama. misalnya mengangkat meja yang dilakukan bersama-sama, membersihkan selokan yang dilakukan oleh warga se RT dan sebagainya.
  • Musyawarah adalah suatu sistem pengambilan keputusan yang melibatkan banyak orang dengan mengakomodasi semua kepentingan sehingga tercipta satu keputusan yang disepakati bersama dan dapat dijalankan oleh seluruh peserta yang mengikuti musyawarah. Musyawarah menjadi salah satu budaya Indonesia yang harus tetap dilaksanakan dan dikembangkan oleh masyarakat. Teknologi dapat menjadi salah satu sarana positif bagi masyarakat untuk mengembangkan musyawarah. Setiap orang harus saling menhghargai dan menghormati pendapat orang lain ketika musyawarah dijalankan. Pelaksanaan cara ini memiliki tujuan untuk memperoleh kesepakatan supaya keputusan dapat diterima dan dijalankan dengan rasa tanggung jawab untuk semua yang mengikatnya.
  • Ekonomi. Cara berusaha (ekonomi) masyarakat pedesaan adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan. Kebanyakan masyarakat pedesaan bekerja sebagai petani
  • Tenggang Rasa artinya dapat (ikut) menghargai (menghormati) perasaan orang lain. Contoh sederhana adalah jangan menyalakan radio terlalu keras akrena dapat mengganggu kenyamanan orang lain.
  • Toleransi berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya pembedaan terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toleransi beragama, dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat menghormati keberadaan agama atau kepercayaan lainnya yang berbeda
  • Kekerabatan. Di dalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas-batas wilayahnya.
Bersama dengan temanmu diskusikan dan carilah contoh-contoh kegiatan gotong-royong di masyarakat sekitarmu. Buatlah sebuah poster tentang gotong-royong, lalu jelaskan kegiatan yang kamu pilih sebagai tema poster. Bagilah kelas menjadi 12 kelompok sesuai dengan jumlah huruf pada kata GOTONG ROYONG. Setiap kelompok menggunakan satu huruf dari kata tersebut sebagai huruf pertama kata pada kalimat yang menjelaskan tema poster. Perhatikan contoh kelompok pertama yang menggunakan huruf “G” berikut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar